Selasa, 03 November 2015

kata-kata pertanian

lebih baik jadi manggis dari pada mangga...
karena manggis diluarnya aja hitam dan kerut, tapi isinya manis semanis gula...
nahhhh, kalo mangga? luarnya aja mulus, tapi di dalamnya bisa jadi bolong di makan ulat....

perempuan ibarat suatu tanaman...
merawat dan menjaga dengan baik, agar suatu nanti kita bisa memanennya...
tapi kalau tidak  menjaga dan merawatnya, maka bisa jadi hama dan penyakit yang akan mengganggunya...

jangan bangga jadi penjabat, tapi banggalah jadi petani...
dimana petani bisa menghasilkan pengusaha-pengusaha sukses...
ya gx? ? ?

Minggu, 01 November 2015

SURAT KETERANGAN PENELITIAN SKRIPSI


Logo Pidie Jaya      PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE JAYA
    KECAMATAN MEUREUDU
   GAMPONG BEURAWANG
   


SURAT KETERANGAN PENELITIAN SKRIPSI
Nomor :         /          /         / 2015

Keuchik Gampong Beurawang Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh, dengan ini menerangkan :

Nama                           : KHAHARUDDIN
Tempat/ Tgl. Lahir       : Blang Awe/ 27 Agustus 1992
Jenis Kelamanin          : Laki-laki
Pekerjaan                     : Mahasiswa di Universitas Jabal Ghafur Sigli Kampus B
  Meureudu Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis
Alamat                         : Gampong Beurawang Kec. Meureudu kab. Pidie Jaya

Benar yang namanya tersebut diatas adalah penduduk Gampong Beurawang Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya dan benar ianya sedang melakukan penelitian (SKRIPSI) di Gampong Beurawang Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya.

Demikianlah surat keterangan ini kami perbuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana perlunya.

           

Beurawang, 20 Oktober 2015
Geuchik Gampong Beurawang





( RUSLI M. KASEM)
 
 








Senin, 06 April 2015

Makalah Peranan Manajemen Agribisnis Dalam Pembangunan Pertanian



PERANAN MANAJEMEN AGRIBISNIS DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN


DI

S
U
S
U
N

OLEH :
NAMA       :KHAHARUDDIN
NPM           : 11103211003









FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGRIBISNIS UNVERSITAS JABAL GHAFUR SIGLI
TAHUN AJARAN

2014





KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongan-Nya saya dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Peranan Manajemen Agribisnis Dalam Pembangunan Pertanian”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami saya dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Meureudu, 24 Juni 2014

Penulis







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang..................................................................................... 1
BRumusan Masalah................................................................................. 1
CTujuan................................................................................................... 1
D.  Manfaat ...............................................................................................  2

BAB II  PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sistem Agribisnis................................................................ 3
B.     Peranan Agribisnis Sebagai Suatu Sistem dalam Pengembangan
Sektor Pertanian di Indonesia .............................................................  5
C.     Manfaat Pembangunan Sistem Agribisnis dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Pemerataan Perekonomian ..............................................................................................................  9
D.    Kendala atau Hambatan dalam Membangun Agribisnis di Indonesia  9
E.     Upaya Konkrit yang Perlu Dilakukan untuk Mengahadapi Kendala ..  10

BAB III PENUTUP
A.     Kesimpulan .........................................................................................  11
B.     Saran ....................................................................................................  11

DAFTAR PUSTAKA  ..................................................................................  12






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional Indonesia. Sektor agribisnis menyerap lebih dari 75% angkatan kerja nasional termasuk di dalamnya 21,3 juta unit usaha skala kecil berupa usaha rumah tangga diperhitungkan maka sebesar 80% dari jumlah penduduk nasional menggantung hidupnya pada sektor agribisnis. Peranan sektor agribisnis yang demikian besar dalam perekonomian nasional memiliki implikasi penting dalam pembangunan ekonomi nasional ke depan (Saragih,1997).
Apabila perencanaan pembangunan pertanian dan pelaksanaannya dikelola dengan baik, pembangunan pertanian yang dilaksanakan dengan seksama dapat memperbaiki pendapatan penduduk secara merata dan berkelanjutan. Pada akhirnya, hasil pembangunan tersebut dapat memakmurkan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
B.     Rumusan Masalah
·         Bagaimana penjelasan manajemen agribisnis?
·         Bagaimana manajer agribisnis?
·         Bagaimana kekhususan manajemen agribisnis?
·         Bagaimana peranan  agribisnis dalam pembangunan?
·         Bagaimana agribisnis  dalam  industrialisasi  pertanian?

C.    Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah agar dapat memahami konsep dan peranan agribisnis dalam pembangunan pertanian yang lebih baik.

D.    Manfaat
Sebagai sarana pembelajaran untuk mengetahui hal – hal yang berkaitan dengan agribisnis pangan serta untuk mengetahui peranan sektor agribisnis dalam perekonomian dan manfaat pembangunan sistem agribisnis dalam meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan perekonomian.























BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sistem Agribisnis
Agribisnis merupakan sistem pertanian yang saling terkait mulai dari sistem hulu sampai dengan sistem hilir yang memanfaatkan sumber daya yang ada dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. (Saragih,1997) Industri hulu adalah sektor yang memproduksi alat-alat dan mesin pertanian serta industri sarana produksi yang digunakan dalam proses budidaya pertanian. Sementara industri hilir merupakan industri yang mengolah hasil pertanian menjadi bahan baku atau barang yang siap dikonsumsi atau merupakan industry pascapanen dan pengolahan hasil pertanian.
Adapun kelima mata rantai atau subsistem tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a.       Subsistem Penyediaan Sarana Produksi
Sub sistem penyediaan sarana produksi menyangkut kegiatan pengadaan dan penyaluran. Kegiatan ini mencakup Perencanaan, pengelolaan dari sarana produksi, teknologi dan sumberdaya agar penyediaan sarana produksi atau input usahatani memenuhi kriteria tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu dan tepat produk. 
b.      Subsistem Usahatani atau proses produksi
Sub sistem ini mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer pertanian. Termasuk kedalam kegiatan ini adalah perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan pola usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer. Disini ditekankan pada usahatani yang intensif dan sustainable (lestari), artinya meningkatkan produktivitas lahan semaksimal mungkin dengan cara intensifikasi tanpa meninggalkan kaidah-kaidah pelestarian sumber daya alam yaitu tanah dan air. Disamping itu juga ditekankan usahatani yang berbentuk komersial bukan usahatani yang subsistem, artinya produksi primer yang akan dihasilkan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam artian ekonomi terbuka
c.       Subsistem Agroindustri/pengolahan hasil
Lingkup kegiatan ini tidak hanya aktivitas pengolahan sederhana di tingkat petani, tetapi menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen produk pertanian sampai pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud untuk menambah value added (nilai tambah) dari produksi primer tersebut. Dengan demikian proses pengupasan, pembersihan, pengekstraksian, penggilingan, pembekuan, pengeringan, dan peningkatan mutu.
d.      Subsistem Pemasaran
Sub sistem pemasaran mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan agroindustri baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Kegiatan utama subsistem ini adalah pemantauan dan pengembangan informasi pasar dan market intelligence pada pasar domestik dan pasar luar negeri.
e.       Subsistem Penunjang
Subsistem ini merupakan penunjang kegiatan pra panen dan pasca panen yang meliputi :
·         Sarana Tataniaga
·         Perbankan/perkreditan
·         Penyuluhan Agribisnis
·         Kelompok tani
·         Infrastruktur agribisnis
·         Koperasi Agribisnis
·         BUMN 
·         Swasta
·         Penelitian dan Pengembangan
·         Pendidikan dan Pelatihan
·         Transportasi
·         Kebijakan Pemerintah

B.     Peranan Agribisnis Sebagai Suatu Sistem Dalam Pengembangan Sektor Pertanian Di Indonesia
Sektor pertanian memiliki peranan penting di Indonesia karena sektor pertanian mampu menyediakan lapangan kerja, mampu mendukung sektor industri baik industri hulu maupun industri hilir, mampu menyediakan keragaman menu pangan dan karenanya sektor pertanian sangat mempengaruhi konsumsi dan gizi masyarakat. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terutama pada masa kirisis ekonomi yang dialami Indonesia, satu-satunya sektor yang menjadi penyelamat perekonomian Indonesia pada tahun 1997-1998 hanyalah sektor agribisnis, dimana agribisnis memiliki pertumbuhan yang positif.
Peranan agribisnis sektor pertanian misalnya dalam penyediaan bahan pangan.  Ketersediaan berbagai ragam dan kualitas pangan dalam jumlah pada waktu dan tempat yang terjangkau masyarakat merupakan prasyarat penting bagi keberhasilan pem-bangunan di Indonesia.  Sejarah modern Indonesia menunjukkan bahwa krisis pangan secara langsung mempengaruhi kondisi sosial, politik, dan keamanan nasional. 
Pada dasarnya tidak perlu diragukan lagi, bahwa pembangunan ekonomi yang berbasiskan kepada sektor pertanian (agribisnis), telah memberikan bukti dan dan peranan yang cukup besar dalam pembangunan perekonomian bangsa, dan tentunya lebih dari itu.
Contoh kasus: Selama terjadinya krisis ekonomi, penyerapan tenaga kerja secara nasional juga mengalami penurunan sebanyak 6,4 juta atau sekitar 2,13 %. Namun, sector pertanian mampu menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 432.350 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sector pertanian terbukti tangguh menghadapi gejolak ekonomi dan fleksibel dalam penyerapan tenaga kerja sehingga sesungguhnya dapat berfungsi sebagai basis dan landasan perekonomian basional indonesia.
Pembangunan pertanian tidak terlepas dari pengembangan kawasan pedesaan yang menempatkan pertanian sebagai penggerak utama perekonomian. Lahan, potensi tenaga kerja, dan basis ekonomi lokal pedesaan menjadi  faktor utama pengembangan pertanian. Saat ini disadari bahwa pembangunan pertanian tidak saja bertumpu di desa tetapi juga diperlukan integrasi dengan kawasan dan dukungan sarana serta prasarana yang tidak saja berada di pedesaan (baca : kota). Struktur perekonomian wilayah merupakan faktor dasar yang membedakan suatu wilayah dengan wilayah lainnya, perbedaan tersebut sangat erat kaitannya dengan kondisi dan potensi suatu wilayah dari segi fisik lingkungan, sosial ekonomi dan kelembagaan.
Konsep pertanian yang berkelanjutan dapat diwujudkan dengan perencanaan wilayah yang berbasiskan sumberdaya alam yang ada di suatu wilayah tertentu. Konsep perencanaan mempunyai arti penting dalam pembangunan nasional karena perencanaan merupakan suatu proses persiapan secara sistematis dari rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan tertentu. Perencanaan pembangunan yang mencakup siapa dan bagaimana cara untuk mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi dan potensi sumberdaya yang dimiliki agar pelaksanaan pembangunan tersebut dapat berjalan lebih efektif dan efesien.
Perencanaan pembangunan wilayah adalah suatu upaya merumuskan dan mengaplikasikan kerangka teori kedalam kebijakan ekonomi dan program pembangunan yang didalamnya mempertimbangkan aspek wilayah dengan mengintegrasikan aspek sosial lingkungan menuju tercapainya kesejahteraan yang optimal dan berkelanjutan.
Untuk memberhasilkan pembangunan ekonomi nasional melalui pengembangan sektor agribisnis, kita perlu menemu-kenali terlebih dahulu kondisi dan tantangan yang dihadapi sektor agribisnis nasional. Dengan menmu-kenali hal-hal tersebut, kita dapat merumuskan strategi untuk menghadapinya dan mempercepat pembangunan sektor agribisnis dari kondisi saat ini menuju kinerja sektor agribisnis yang diharapkan.
Pengembangan sektor agribisnis di masa depan, khususnya menghadapi era globalisasi, akan menghadapi sejumlah tantangan besar yang bersumber dari tuntutan pembangunan ekonomi domestik, perubahan lingkungan ekonomi Interansional, baik karena pengaruh lieberalisasi ekonomi maupun karena perubahan-perubahan fundamental dalam pasar produk agribisnis internasional.
Sektor agribisnis mempunyai peranan penting didalam pembangunan. Ada lima peran penting dari sektor pertanian dalam kontribusi pembangunan ekonomi antara lain meningkatkan produksi pangan untuk konsumsi domestik, penyedia tenaga kerja terbesar, memperbesar pasar untuk industri, meningkatkan supply uang tabungan dan meningkatkan devisa. Sampai saat ini, peranan sektor pertanian di Indonesia begitu besar dalam mendukung pemenuhan pangan dan memberikan lapangan kerja bagi rumah tangga petani. Tahun 2003, sektor pertanian mampu memperkerjakan sebanyak 42 juta orang atau 46,26 persen dari penduduk yang bekerja secara keseluruhan.
Sektor agribisnis mempunyai peranan penting didalam pembangunan. Ada lima peran penting dari sektor pertanian dalam kontribusi pembangunan ekonomi antara lain meningkatkan produksi pangan untuk konsumsi domestik, penyedia tenaga kerja terbesar, memperbesar pasar untuk industri, meningkatkan supply uang tabungan dan meningkatkan devisa. Sampai saat ini, peranan sektor pertanian di Indonesia begitu besar dalam mendukung pemenuhan pangan dan memberikan lapangan kerja bagi rumah tangga petani.
Pertanian sangat berperan dalam pembangunan suatu daerah dan perekonomian dengan, pertanian harapannya mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk, sebagai sumber pendapatan, sebagai sarana untuk berusaha, serta sebagai sarana untuk dapat merubah nasib ke arah yang lebih baik lagi. Peranan pertanian/agribisnis tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan ekonomi petani dengan cara pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Peranan tersebut antara lain: meningkatkan penerimaan devisa negara, penyediaan lapangan kerja, perolehan nilai tambah dan daya saing, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku industri dalam negeri serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terutama pada masa kirisis ekonomi yang dialami Indonesia, satu-satunya sektor yang menjadi penyelamat perekonomian Indonesia pada tahun 1997-1998 hanyalah sektor agribisnis, dimana agribisnis memiliki pertumbuhan yang positif.

C.     Manfaat Pembangunan Sistem Agribisnis Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Dan Pemerataan Perekonomian
1.      Banyak melibatkan tenaga kerja karena sistem agribisnis menggunakan sumberdaya alam yang ada yang dapat diperbaharui serta lebih banyak tenaga kerja yang dilibatkan baik yang berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan.
2.      Mampu meningkatkan efisiensi sektor pertanian hingga hingga menjadi kegiatan yang sangat produktif melalui proses modernisasi pertanian.
3.      Agribisnis merupakan penyumbang terbesar dalam PDB non-migas. 
4.      Mampu meningkatkan ketahanan dan keamanan bahan  pangan. 
5.      Mewujudkan pemerataan hasil pembangunan. Untuk mewujudkan pemerataan di Indonesia perlu digunakan teknologi produksi output nasional yang banyak menggunakan sumberdaya tersebut. Melalui pembangunan agribisnis, yang sumberdayanya tersebar di seluruh pelosok tanah air, diharapkan mampu melibatkan partisipasi seluruh wilayah dan rakyat Indonesia dan sekaligus ikut menikmati outputnya melalui pendapatan yang diperoleh dari pembayaran faktor produksi. 

D.    Kendala atau Hambatan Dalam Membangun Agribisnis Di Indonesia
1.      Iklim tidak bisa dikendalikan sehingga perlu membangun strategi dalam   membangun agribisnis.
2.      Kurangnya modal bagi para pelaku agribisnis.
3.      Infrastruktur yang belum berkembang dengan baik sehingga menghambat distribusi dalam pemasaran.
4.      Kurangnya pendampingan agribisnis bagi para pelakunya secara profesional.
5.      Kurangnya partisipasi masyarakat dalam membangun agribisnis dan minimnya pengetahuan dalam pengembangan agribisnis sebagai pelaku utama.

E.     Upaya Konkrit Yang Perlu Dilakukan Untuk Menghadapi Kendala Tersebut
1.      Melakukan penelitian dan mencari strategi dengan teknologi yang tepat dalam mengantisipasi iklim yang terjadi.
2.      Adanya kebijakan pemerintah bagi dunia perbankan untuk memudahkan permodalan bagi para pelaku agribisnis. 
3.      Membangun dan membenahi infrastruktur khususnya di pedesaan yang menunjang kegiatan agribisnis.
4.      Melakukan pendampingan agribisnis kepada pelaku utama secara profesional dan berkelanjutan.
5.      Memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai keuntungan agribisnis kepada pelaku utama.







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Konsep agribisnis merupakan suatu konsep yang terikat dari subsystem hulu hingga hilir yang berorientasi pada pasar  dengan memperhatikan kuantitas, kualitas dan kontuinitas serta berdaya saing tinggi untuk dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan pelaku agribisnis. Jika konsep agribisnis dapat diterapkan dengan baik secara tidak langsung dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan perekonomian baik dalam pemanfaatan tenaga kerja yang banyak dari masing-masing subsitem hingga penyediaan pangan nasional.
B.     Saran
Usaha untuk mewujudkan agribisnis yang berdaya saing tinggi diperlukan SDM yang professional, inovatif, kreatif. Oleh karena itu, sebaiknya mahasiswa agribisnis ikut turut mendampingi untuk mensukseskan agribisnis.













DAFTAR PUSTAKA

http://agribisnismodern.blogspot.com/2012/01/peranan-agribisnis-dalam-pembangunan.html

MAKALAH JARINGAN IKAT

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongan-Nya saya dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Jaringan Ikat”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami saya dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.



Penulis








DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang..................................................................................... 1
B.  Tujuan................................................................................................... 1

BAB II  PEMBAHASAN
A.    Struktur Jaringan Ikat........................................................................... 2
B.     Jenis-jenis Jaringan Ikat........................................................................ 5

BAB III PENUTUP
A.     Kesimpulan .........................................................................................  10
B.     Saran ....................................................................................................  10

DAFTAR PUSTAKA  ..................................................................................  11






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik.
Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Definisi jaringan itu sendiri yaitu gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama dalam suatu ikatan. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Pada saat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
B.     Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan terutama pada jaringan ikat. Ada pun tujuan sesungguhnya yaitu
1. Untuk mengetahui macam-macam jaringan pengikat
2. Untuk mengetahui fungsi jaringan pengikat
3. Sel-sel yang terdapat pada jaringan pengikat
4. Lokasi terdapatnya jaringan pengikat
5. Serta untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah histology.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu lapisan tengah embrio.
Jaringan ikat ini sering disebut juga jaringan penyokong dan penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpitan rapat, tetapi berpencar-pencar, dan jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya.
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh. Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ menjadi system organ. Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan organ, serta berfungsi sebagai penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain.
A.    Struktur Jaringan Ikat
Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat. Dengan demikian secara garis besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks. Bentuk sel-sel jaringan ikat tidak teratur, sitoplasma bergranula dan inti selnya menggelembung. Apabila sel ini menyusun tulang rawan, maka sel ini disebut kondrosit, jika menyusun tulang disebut osteosit, dan jika menyusun jaringan konektif yang longgar maka disebut fibroblas.
Berikut ini adalah matriks dan sel-sel yang terdapat pada matriks.
1.      Matriks
Matriks tersusun dari serat-serat dan bahan dasar.

a.       Serat
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serat kolagen, elastis, dan retikuler.
-          Serat kolagen
Serat kolagen berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang beraneka ragam. Sifat serat kolagen dalah mempunyai daya rengang yang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon.
-          Serat elastin
Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis daripada kolagen. Sifat serat elastin adalah mempunyai elastisitas tinggi. Bentuk serat ini seperti bengunan yang bercabang-cabang dan tebal, tersusun dari protein dan mukopolisakarida. Semakin bertambah usia seseorang. Daya elatisitas serat elastin akan semakin menurun. Serat elastin antara lain terdapat dalam pembuluh darah dan ligamen.
-          Serat retikuler
Serat retikuler hampir sama dengan seart kolagen, akan tetapi ukurannya lebih kecil. Serat ini berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dan jaringan lain. Khususnya di membrane antara jaringan epithelium dan jaringan ikat.
b.      Bahan dasar
Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengan cair. Jika kandungan asam hialuronat tinggi maka sifat matriks menjadi lentur. Namun jika kandungan mukopolisakarida sulfatnya tingi, matriks menjadi kaku. Bahan dasar ini jika terdapat didalam sendi bersifat kental dan jika terdapatdidalam tulang punggung bersifat padat.
2.      Sel-sel Jaringan Ikat
Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut.
a.       Fibroblas
Berfungsi mensekresikan protein, khususnya fibroblas yang berbentuk serat.
b.      Makrofag
Makrofag berbentuk stidak teratur dan khusus terdapat didekat pembuluh darah, makrofag dapat digerakkan jiak terjadi peradangan ditempat lain(jaringan lain).
c.       Sel tiang
Berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine. Herapin berfungsi mencegah pembekuan darah, sedangkan histamine berfuungsi meningkatkan permeabeilitas kapiler darah.
d.      Sel lemak
Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. Jika jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, maka disebut jaringan adiposa.
e.       Berbagai jenis sel darah putih
Sel darah putih berfungsi melawan pathogen, yang berupa bakteri, virus atau protozoa yangmenimbulkan penyakit. Sel-sel ini dapat bergerak bebas secara diapedesis diantara darah, limfa, atau jaringan ikat untuk membersihkan pathogen. Ada dua jenis sel darah putih yaitu yang bergranula (granulosit), terdiri atas limfosit dan monosit.
B.     Jenis-jenis Jaringan Ikat
Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
1.      Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar dicirikan oleh susunan secara serat-seratnya yang longgar. Jaringan ikat longgar memiliki banyak subtansi dasar dan memiliki sejumlah sel dengan berbagai tipe.
Jaringan ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini berasal dari jaringan embrional. Dalam perkembangannya, sel-sel mesenkim akan berubah bentuk seperti gelondong membentuk struktur yang disebut fibrosit. Fibrosit berkembang menjadi serabut elastin dan serabut kolagen. Sel pembentuk jaringan ikat longgar yang lain adalah hidrosit. Serabut-serabut ini merupakan pengisi martiks jaringan. Sel ini berfungsi menghancurkan benda-benda asing. Serabut-serabut ini mengisi matriks jaringan ikat dalam keadan longgar sehingga jaringan ikat longgar bersifat lentur.
Fungsi jaringan ikat longgar adalah sebagai berikut:
-          Memberi bentuk organ-organ daalm, misalnya kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
-          Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya: Menyelubungi serat-serat otot, melekatkan jaringan dibawah kulit, membentuk membrane yang membatasi jantung dan rongga perut, membentuk membrane yang disebut mesenteris yang berfungsi menempatkan organ pada posisi yang tepat.
Contoh jaringan ikat longgar adalah jaringan penghubung antara jaringan kulit dan jaringan otot dibawahnya, serta antara jaringan pembuluh darah dan jaringan saraf.
2.      Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat hampir mempunyai susunan yang sama dengan susunan jaringan ikat longgar, tetapi matriksnya berisi lebih banyak serabut dengan susunan yang teratur dan kompak. Jaringan ikat padat dicirikan dengan susunan serat-serat yang padat. Jaringan ini hanya memiliki sedikit subtansi dasar dan sedikit sel-sel jaringan ikat.
Komponen utama penyusun jaringan ikat padat adalah kolagen berwarna putih sehingga jaringan ini sering pula disebut jaringan ikat serabut putih. Jaringan ikat padat bersifat tidak elastis, tetapi cukup fleksibel.
Contoh jaringan ikat padat adalah tendon, ligamen, dan fasia. Adapun fasia adalah jaringan ikat yang berfungsi melapisi jaringan otot dan berbentuk lambaran.
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat teratur dan tak teratur.
a.       Jaringan ikat padat tak teratur
Jaringan ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur. Jaringan ini terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang.
b.      Jaringan ikat padat teratur
Jaringan iakt padat teratur mempunyai pola yang teratur. Jarinagn ini terdapat pada tendon yang merupakan bagian yang menghubungkan jaringan otot dan jarinagn tulang, dan ligamen berupa penghubung antar tulang yang berbentuk terpilin.
Selain menyusun dua tipe jarinagn ikat dasar, jaringan ikat juga menyusun tulang rawan dan tulang.
3.      Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan merupakan spesialisasi dari jaringan ikat berserat tebal dengan matriks elastis. Matriks tulang rawan merupakan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh kondroblas. Kondrosit terletak dalam lakuna yang terdapat dalam perikondrion.
Pada manusia tulang rawan terdapat di hidung, telinga, laring, trakea, antar ruas tulang belakang, permukaan hubungan tulang,dan ujung tulang rusuk. Siafat tulang rawan kuat dan lentur karena perpaduan antara serat kolagen dan kondrin.
Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu hialin, elastic, dan fibrosa.
a.       Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan yang terbanyak dibandingkan dengan bentuk lainnya. Matriksnya memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat pada saluran pernafasan, dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca.
b.      Tulang rawan elastic
Susunan perikondrium, matriks, sel, dan lakuna tulang rawan elastik sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi, serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang hialin. Bentuk serat-serat elastic begelombabng. Tulang rawan elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
c.       Tulang rawan fibrosa (fibrokartilago)
Matriks tulang rawan fibrosa mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur, terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan fibrosa adalah laukuna-lakunanya bulat telur dan berissi sel-sel(kondrosit).
4.      Tulang(Osteon)
Tulang merupakan jaringan ikat yang termineraliasasi atau mengandung mineral. Sel tulang disebut osteosit. Osteosit dibentuk osteoblas. Osteosit terletak didalam lacuna. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli.
Matriks penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras dari pada tulang rawan.
Bila dilihat secara mikroskopis, tulang tersusun atas unit-unit, masing-masing unit dinamakan sistem havers. Setiap system Havers mengandung pembuluh darah yang merupakan penyuplai zat makanan bagi tulang dan saraf. Tulang dihubungkkan oleh selaput pembungkus tulang yang disebut periosteum.
Fungsi tulang adalah sebagai penyokong tubuh, sebagai alat gerak, dan pelindung organ-organ dalam.


















BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh. Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ menjadi system organ. Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan organ, serta berfungsi sebagai penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain. Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat.
Sel-sel jaringan ikat terdiri dari fibroblast, makrifag, sel tiang, sel lemak, dan berbagai jenis sel darah putih.
Jenis jaringan ikat dibagi menjadi dua yaitu:
-          Jaringan ikat longgar yang dicirikan oleh susunan serat-seratnya yang longgar.
-          Jaringan ikat padat yang dicirikan dengan susunan serat-seratnya yang padat. Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat teratur dan tak teratur.
B.     Kritik dan Saran
Makalah ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, maka untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran baik oleh guru bidang study maupun dari murid-murid lainnya agar sipenulis dapat memperbaikinya di masa yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA
https://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=3497060332070434755#editor/target=post;postID=387938199573330734